Inequality : Apa yang harus dilakukan? (4-End) : Vertical Horizontal Dimension, Global Inequality - Economics, Accounting, and Taxation (Ecountax.com)
Ads Here

Inequality : Apa yang harus dilakukan? (4-End) : Vertical Horizontal Dimension, Global Inequality

Ilustrasi Masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan image credit google (www.taxedu.web.id)
Ilustrasi Masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan image credit google

Siapa saja yang berada dalam distribusi Penghasilan?

Melihat inequality hanya berdasarkan Gini Coefficient akan terasa kurang informatif karena Gini sifatnya anonymous. Maka melihat lebih dalam secara Vertical Dimension or Horizontal Dimension menjadi lebih nyata.

Vertical Dimension of Inequality : Individual Income Perspective
Barbara Worton mengatakan bahwa masyarkat ingin tahu perbandingan income yang terjadi di dunia nyata,  misalnya apakah sama gaji pelatih gajah di kebun binatang (yang berdasarkan skill) dengan gaji dosen di universitas (yang berdasarkan pendidikan). Meski perbandingan antara keduanya tidak ada relevansinya, tetapi masyarakat ingin mengetahuinya. Bahkan dikalangan top rich pun mereka meyakini bahwa sebenarnya mereka tidak sekaya itu, misal ada orang lain yang mereka tahu lebih kaya dari mereka namun tidak masuk dalam daftar orang terkaya.

Jan Pen, ekonomis yang mencetuskan "parade of incomes" pernah mewawancarai dokter spesialis yang menurutnya ada di 0.3% level teratas, namun ketika ditanya para dokter tersebut menjawab mereka paling-paling berada di top 20%.

Poly Toynbee dan David Walker , ekonomis yang pernah mewawancarai pengacara dan bankir (profesi yang berada di 1% teratas) mengatakan bahwa pengacara dan bankir ini merasa berada sedikit dibawah median gross income. Sebagai catatan, gross median income di US adalah $23.834 setahun. Di UK median household disposable income sebesar 15.300 pound perorang, atau 32.125 pound perkeluarga dengan 2 orang anak.

Horizontal Dimension of Inequality : Group, Gender, Ethnic Income Perpective.


Antar Gender
Dalam vertical Dimension, tidak keliatan perbedaan penghasilan antar gender, padahal perbedaan itu nyata. Contohnya di US rasio Female/Male Average Earning berada di 0,6 - 0,78. Namun trendnya, di berbagai belahan dunia, gender wage gap ini cenderung menurun. Hal ini dikarenakan perempuan sudah lebih engage atas labour market yang didukung dengan pendidikan yang lebih baik, training, dan work attachment.

Antar Generasi dan antar Waktu
Inequality yang terjadi saat ini hanyalah snapshots dari whole of the movie going on. Tidak bisa dipastikan bahwa yang kaya saat ini akan selalu kaya di masa mendatang, atau poor people saat ini bisa keluar dari garis kemiskinan di masa mendatang atau malah terjerumus lebih dalam. 

Ada 3 alasan penting untuk mengobservasi perubahan individual income, yaitu

1. Year-to-year Mobility
Pertama year-to-year mobility. Volatilitas yang terjadi tiap tahun bisa membuat naik turunnya inequality. Makanya para ekonom lebih nyaman mengobservasi top income person daripada melihat ke mekanisme di tengah2 populasi.

Stephen Jenkins, UK, mengatakan bahwa mobility di UK terjadi dan secara mayoritas short distance. Secara umum tiap penghasilan tiap orang bisa dikatakan fixed long-term average.  Selayaknya diikat dengan karet di titik averagenya, income tidak ber-volatile terlalu jauh dari titik mediannya.

Lalu bagaimana dengan di US, sama seperti di UK mobility of earning cenderung stabil, namun hanya pada top shares income. Gottschalk dan Moffitt mengatakan bahwa earning instability hanya terjadi di least-skilled worker.

2. Life-cycle Variation of Income
Alasan kedua adalah, Bagi sebagian besar individual, income mengkuti hump-shaped pattern. Meningkat saat karirnya melejit dan menurun saat mendekati masa pensiun. Hal ini menjai penting karena berpengaruh kepada nilai inequality ketika terjadi perubahan di Demografi.

Selain itu family yang harus hidup dengan single parent juga menandakan perubahan demografi. Perceraian, kematian dll, bisa mengubah nilai inequality.

3. Inequality Between Generations
Alasan terakhir adalah significant inequality between generations. Jika pada generasi sebelumnya income meningkat, maka generasi selanjutnya dapat menikmati porsi income yang lebih besar. Peningkatan ini menjadi determinan dalam penghitungan public investment.

Ketika pemerintah menentukan benefit dari long term public investment. Social Discount Rate dipertimbangkan, aspek ini terdiri dari dua faktor, pertama discount rate secara waktu, dan kedua discount rate yang merefleksikan future generation will be better off.
Artinya lower valuation untuk future generation better off, selayaknya menghitung lower valuation untuk inequality pada satu titik tertentu. "Next Generation Deserve Less, since they Better off from earlier generaition".

Namun jika tidak ada growth dalam satu rentang waktu di satu keluarga, maka jangan di-discount perhitungannya. Aplikasi dari discounting ini hanya dilakukan jika asumsi "life could only/always get better" bisa terpenuhi.

Global Inequality

Inequlity diantara penduduk dunia merefleksikan inequality diantara negara-negara. Sejarahnya, fenomena yang terjadi adalah :
Dulu, Inequality dalam satu negara (maju) cenderung menurun, namun diikuti kenaikan inequality antar negara. Sekarang kebalikannya, Inequality dalam suatu negara menaik, diikuti dengan inequality antar negara meningkat
Inequality within country follows U-Shapes, sedangkan Inequality Between Countries follows inverted U-shaped atau n-shaped. 

The n-shaped, pada mulanya menunjukan pola divergence namun diikuti dengan trend convergence. Ukurannya adalah National Income GDP Percapita yang digambarkan dalam purchasing power dengan mempertimbangkan cost of living (simply said : A Dollar buys more in Jakarta than in Washington).

The n-Shaped, menunjukan optimisme akan trend atas inequality akan menurun kedepannya.



(Referensi : Anthony B. Atkinson "Inequality : What can Be done" chapter 1: setting the scene )

No comments:

Post a Comment