1. The Role of Econometric Analysis
Berangkat dari pertanyaan “apa sih kegunaan analisis ekonometri?”, ekonomtri adalah suatu pengukuran dari arah movement/pergerakan dari sebuah variabel ekonomi yang diteliti. Nah, variabel ini bisa berbentuk apa saja, tergantung environtment/lingkungan-nya. Say, (katakanlah) misalkan lingkungannya adalah dalam suatu keluarga, dan variabel-nya adalah penghasilan (“Y”) dan konsumsi (“C”).
Teori ekonominya bilang kalau Y meningkat, C juga akan meningkat, namun peningakatan C tidak akan melebihi peningkatan Y. Namun, teori itu terbatas, tidak bisa ngejelasin bila Y naik 15%, berapakah C nya naik?, apa 10%,5%, dll. Karena gak jelas ini, susah jadi nentuin dampak dari Y kepada C. Akhirnya, kita gak bisa nentuin kebijakan terkait Y dan C tadi, atau mengantisipasi kemungkinan dampak kenaikan Y terhadap C.
Nah tujuan dari Ekometri itu untuk mengukur kenaikan C nya tadi.
1.1. Dalam lingkungan yang lebih luas
Dalam lingkungan yang lebih luas, contohnya dalam suatu perekonomian dunia. Kita mau melihat dampak kenaikan harga komoditas batubara kepada pertumbuhan ekonomi suatu Negara.
Teorinya untuk Negara pengekspor batubara, semakin tinggi harga batubara maka akan semakin tinggi kenaikan pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Sebaliknya, untuk Negara pengimpor batubara (yang akan digunakan untuk sumber tenaga pembangkit listrik industri), kenaikan harga batubara akan mengurangi produksi di Negara tersebut, karena biaya produksinya menjadi lebih besar, sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi lebih lambat.
1.2. Different Direction?
Lalu bagaimana dengan arah sebaliknya? Apakah pertumbuhan ekonomi suatu Negara dapat mempengaruhi harga batubara dunia?. Bisa jadi. Tapi tergantung dari seberapa besar kemampuan ekonomi Negara itu untuk mempengaruhi harga batubara dunia. Bila ekonomi suatu Negara besar tumbuh pesat, sehingga kebutuhan tenaga listrik yang dihasilkan untuk memproduksi produk di Negara tersebut semakin banyak dan dalam jumlah besar. Bisa jadi pertumbuhan ekonomi Negara tersebut mengakibatkan meningkatnya harga batubara dunia karena kuantiti permintaanya (demand) naik.
Namun jika ekonomi Negara tersebut tidak terlalu besar, kecil kemungkinan pertumbuhan ekonomi Negara tersebut mempengaruhi harga batubara.
2. Faktor atau Pola
2.1. Pendekatan Faktor Kausalitas
Dalam pasar uang atau pasar modal, “si kuat akan mempengaruhi si lemah”. Artinya mata uang atau saham yang kuat akan mempengaruhi yang lemah, ketika si kuat turun maka si lemah ikut turun. Apakah sesederhana itu?, jika iya gampang sekali dong dapet untung besar investasi di pasar modal/uang. Ternyata tidak sesederhana itu. Ada kalanya si lemah malah meningkat ketika si kuat menurun, perlu ada informasi tambahan yang harus diketahui sebagai variabel lain yang mempengaruhinya.
Sebagai contoh,untuk melihat saham IHSG (indeks harga saham gabungan), kita tidak dapat hanya berpaku pada kondisi pasar modal dan saham-saham lain yang diperjualbelikan. Tetpai Kita perlu melihat informasi lain tersebut adalah kondisi makro ekonomi di Indonesia. Semakin baik kondisi makro ekonomi, maka semakin baik pula kondisi iklim investasi di Indonesia.
Disamping itu, terdapat faktor selain kondisi ekonomi, sebagai contoh faktor keamanan dan stabilitas Indonesia. Contoh ketika tahun 2000 terjadi ledakan di BEJ, IHSG menurun sangat tajam. Contoh lainnya faktor politik juga berpengaruh.
Nah sampai dengan disini kita melihat adanya faktor lain yang mempengaruhi pasar uang atau pasar modal.
2.2. Pendekatan Pola
Lalu bagaimana jika tidak terdapat faktor keamanan dan politik yang luar biasa yang dapat mempengaruhi. Misalkan faktor tersebut dalam keadaan baik. Kondisi makro ekonomi juga dalam keadaan baik. Apa yang harus dilakukan untuk melihat pergerakan naik turunnya pasar uang dan pasar modal.
Ternyata pergerakan tersebut juga dipengaruhi dari adanya pola/pattern atas variabel itu sendiri. Nah, Jadi pergerakan variabel ini hanya ditentukan dari pola pergerakan variabel itu sendiri? Tidak dipengaruhi variabel lain?. Ternyata pergerakan variabel itu sudah menggambarkan variabel-variabel lain yang mempengaruhinya. Dengan kata lain, dengan hanya mengamati variabel itu sendiri kita sudah dapat memperkirakan arah pergerakannya.
Nah, inilah pendekatan pola. Pergerakan variabel tersebut dipengaruhi dari pola/trend pergerakannya dimasa lalu. Namun yang harus di ketahui bahwa pendekatan pola ini hanya akan akurat jika kondisi yang di masa lalu tidak berbeda dengan kondisi sekarang atau perkiraan kondisi di masa mendatang.
3. Tahapan Metodologi Ekonometri
Jadi gampangnya, ekonometri adalah ukuran/pengukuran ekonomi, atau ilmu yang mempelajari analisis kuantitaif dari feonomena ekonomi. Sehingga ilmunya pun gado-gado alias multidisipliner. Disini jelas memakai ilmu ekonomi, matematika, statistic, dan lainnya.
Untuk menyatukannya, jadi dilakukan melalui tahapan-tahapan analisis:
Tahap 1 : Membuat Hipotesis/Pertanyaan berdasarkan teori
Tahap 2 : Membuat Model Ekonometri untuk menjawab pertanyaan tersebut
Tahap 3 : Mengestimasi Parameter dari Model Tersebut
Tahap 4 : Memverifikasi hasil estimasi tersebut apakah sesuai dengan Model
Tahap 5 : Memprediksi Pergerakan Variable (Setelah hasil verifikasi tahap 4 terpenuhi)
Tahap 6 : Hasil Prediksi manjadi suatu pertimbangan decision making.
(Sumber Ringkasan: Nachrowi, N. D. Usman, H. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia)
No comments:
Post a Comment