Guaranteed Income : Kritik, Isu, dan Feasibility Penerapan - Economics, Accounting, and Taxation (Ecountax.com)
Ads Here

Guaranteed Income : Kritik, Isu, dan Feasibility Penerapan

KRITIK ATAS GUARANTEED INCOME

Pendukung ide Guaranteed Income ("GI") terlalu terpukau dengan karakteristik atas universality dan unconditionality GI. Namun jika melihat dari sudit pandang sebaliknya, kritik berdatangan, terutama terkait aspek Work Incentive, reciprocity, dan cost.

Ilustrasi Kritik, Isu, dan Feasibility Guaranteed Income image credit pixabay.com (www.taxedu.web.id)
Ilustrasi Kritik, Isu, dan Feasibility Guaranteed Income image credit pixabay.com

1. Work Incentives

Individu yang sudah merasa terjamin hidupnya akan kehilangan urge to work (no longer wish to work). Mungkin ini masuk akal apabila job yang dilakukan low paying dan tiresome, akibatnya individu akan lebih better of dengan mengkombinasikan leisure time dan GI.

Malibu Surfer Effect : Stay on the beach, receive benefit
Isu atas work disincentif digambarkan dengan ilustrasi Malibu Surfer. Karena sudah mendapat Guaranteed Income Benefit, untuk apa bekerja, lebih baik berhenti dari kerja dan pergi ke berselancar pantai menikmati benefit dari GI.

Pada jangka panjang, banyak individu yang berpikiran sama, akhinya productivity akan menurun, dan growth akan terganggu

Sanggahan atas Kritik Ini
Para penyanggah kritik ini menyatakan bahwa GI malah sebenarnya bersifat fasilitatif dan membuat Labor more Creative, Fleksibel, dan meningkatkan involvement atas variety of work and paid labour. Selain itu eksperimen dari Manitoba Mincome Program menunjukan wajarnya tingkat work-disincentives. Mereka beranggapan pengurangan work-incentives dalam jumlah kecil tidak akan berarti signifikan.

Employer Subsidization : Incentives to Reduce Work Wages
Ada kritik lain yang menganggap GI hanya akan menjadi subsidi untuk employer untuk mereduksi tingkat upah. Ini didukung kejadian di Inggris 200 tahn lalu dalam The Speenhamland System yang mencatatkan GI meningkatkan eksploitasi di pasar lapangan kerja.

2. Reciprocity

Freeloader Surfer menjadi image buruk penerapan GI, seakan kita memberi uang ke orang malas, "We pay the Lazy".

Moral of Reciprocity : Why pay lazy, not worker. (Parasitism Effect from Passive Benefit)
Moral story dari reciprocity adalah kenapa kita harus ngasih uang ke orang malas, sementara yang kerja tidak.

Secara moral, tiap individu memiliki kewajiban untuk menghidupi dirinya sendiri dengan bekerja, paling tidak ada usahanya. Kalau menggantungkan hidup dari orang lain namanya Parasit.

To Receive Something From Nothing is Just Unjust

Seharusnya konsepnya take and give, artinya mendapatkan sesuatu dari society dengan cara memberikan sesuatu kepada society.  Kalau cuma searah namanya Pasive Benefit.

Partiality of Compliance : Why deny small undeserved gifts
Van Parijs membela GI dengan teori partiality of compliance, perumpamannya jika GI memberikan seseorang benefit yang diterima tanpa usaha. Mengapa para kita tidak mempermasalahkan para artis atau pemain olahraga yang mendapat income sangat tinggi padahal kontribusi ke masyarakat juga rendah. Kenapa harus dipermasahkan "undeserved gifts" yang nilainya kecil.

Namun teori tiu tidak cukup kuat untuk menchallenge Reciprocity atas GI.

3. Cost

Unreasonable Discussable
Model apapun dan skema apapun dari GI akan menghabiskan substantial government spending, terus uangnya dapat dari mana? Naikin Tarif pajak jelas bukan kebijakan yang populer. 

Tahun 1999 Lerner, Clark, and Needham pernah mensimulasikan hyphotetical model of GI untuk Canada dalam bentuk universal Grant kepada seluruh citizenship dan permanentn resident. Kesimpulannya Net Cost yang dibutuhkan adalah sebesar $ 161,7 Milyar di tahun 1999 atau setara $ 200.3 Milyar di tahun 2009, sedangkan penerimaan fiskal Government adalah di tahun 2008/09 sebesar $241 Milyar. Jadi membutuhkan cost sekitar 80% dari total penerimaan.

Tahun 1994 Human Resources Development pernah menghitung skema kombinasi demogrant dengan negative tax. Demogrant membutuhkan $124 Milyar sedangkan Negative tax membutuhkan $37.3 Milyar.

Hum and Simpson, membuat perhitungan variasi model antara Basic income (universal, non-taxable benefit yang berperan mengentaskan kemiskinan) dan Guaranteed Income (Universal set benefit dibawah poverty line, dikombinasikan dengan Negative tax rate. Eksperiman mereka menyatakan Basic Income akan sangat mahal dengan biaya $217,1 Milyar, sedangkan program yang ada saat ini hanya butuh $75.8 Milyar. Guaranteed income Income sendiri bisa menghabiskan $37.8 Milyar.

Kesimpulan perhitungan mereka Fully Fledged Guaranteed Income berada diluar kemampuan finansial Canada. 

Taxes : Sudut Pandang lain
Majority  penduduk Kanada mengatkan inequality bisa di perkecil tanpa melalui GI dengan peningkatan tarif pajak dan pembenahan loopholes di aturan perpajakan. 

Green Argument : Environmental Cost
Kritik dari sudut  pandang ini menyatakan kalau sebagian besar spending ditujukan untuk mengurangi inequality, kita akan kehabisan uang untuk pengeluaran lain seperti, economic expansion dan growth.

ISU LAIN TERKAIT GUARANTEED INCOME

Isu lain terkait GI berkisar : Pertama, di Ideological yang menyatakan GI neglects and Rejects inclusion with other form of income assistance and the peyediaan public goods, hasilnya meningkatkan individualism dan market focus atas neo-liberalism. Kedua, Kritik yang datang dari kaum Feminis.

1. Ideological Resonance

Tujuan awal GI adalah meredistribusi income secara broadly dan fairly.  Tapi pelaksanaanya medistort market dan membuat kondisi unjust karena mengambil uang dari seseorang yang bekerja dan di berikan ke orang lain yang tidak bekerja.

GI terlalu fokus memberi bobot yang berlebih atas private action, dilaih pihak public goods juga harus disediakan oleh pemerintah guna menjamin community welfare. Jadi bagaimapun juga, GI sendirian tidak bisa menjadi solusi masalah di Canada yaitu poverty dan disempowerment.

Elite Neo-Liberalism
Disamping itu, GI yang paling sederhana sekalipun terlalu fokus melihat Citizen sebagai consumer dengan mengukur kemampuan mereka memenuhi kebutuhan mereka di pasar. Ini menunjukan Neoloberalism yang terlalu menjunjug individual libertis of consumeris society. Seharusnya public goods yang disediakan secara collective juga berperan meningkatkan welfare state.

Public Good
Social Welfare goods tidak bisa disediakan oleh private market saja, tapi public goods juga berperan penting. Namun private good tidak bisa diukur jumlah adequatenya, seberapa besar GI yang disediakan pun tidak akan bisa memuaskan semua pihak.

2. Pendapat Feminis

Feminis berpendapat terlalu wanita bergantung pada pria daripada sebaliknya. Dan dalam dunia tenaga kerja, terdapat gender stereotype dalam penentuan wage. Ide GI mungkin terlihat attractive buat wanita, namun disisi lain bisa membuat wanita bingung untuk memilih mana yang lebih baik apakah bekerja atau dirumah saja. 

Domestic Labor Trap : Further Internalization for Woman to be Within familiy
Jika wanita dijanjikan GI tanpa harus bekerja dan stay dirumah saja sudah mendapat income, maka pilihan paling masuk akal lebih baik dirumah. Akhirnya partisipasi di Labor Market menjadi semakin kecil. 

Secara singkat, bisa dikatakan GI hanya akan meciptakan kaum wanita yang semuanya adalah ibu Rumah Tangga.

Jadi secara umum GI akan membuat gendered division of Labor, under emphsis on public citizenship, shrinking public service provision.

STRATEGI POLITIK DAN FEASIBILITY

Isu terakhir adalah melihat GI dari Political Saleability. Seperti yang dibahas sebelumnya, political resonance atas GI dengan isu neoliberalism dan isu gender harus membuat kita waspada. Beberapa aspek yang dibahas antara lain;

Benefit Level
Karena sulit menentukan jumlah benefit yang memuaskan semua pihak, isu penentuan benefit bisa mejadi ajang bargaining dalam politik. Ackerman dan Alstott menamai fenomena ini sebagai "chump change" problem. 

Chump Change adalah ketika secara politis dikatakan GI telah berhasil mengentaskan kemiskinan, padahal orang miskin makin bertambah namun tidak terlihat saja. Padahal ultimate goal penerapan GI adalah elimination of Poverty.

Gradual Implemntation
Para pendukung Gi menyatakan GI harus diimplementasikan secara bertahap. Bisa dimulai dari modest universal GI. Atau bisa dalam jumlah besar namun menggantikan social welfare program yang lain.

Salah dalam menerapkan guaranteed income bisa menjadi dua problem, inadequate guaranteed income and reduction to other aspects of social welfare.

Beberapa Gradual Implementation telah diterapkan antara lain Old Age Security Plan dan Child Tax benefit 1984. Selain itu pembahasan GI untuk distabilitas juga sedang didiskusikan.

Penerapan GI diharapkan bisa menghapus stereotype eligibility dari sosial program lainnya seperti yang bersifat conditional. Karena GI tujuannya adalah berfokus pada masyarakat miskin.

(Referensi : Margot Young - James P. Mulvale : Possibility and Prospect The Debate Over a Guaranteed Income)

No comments:

Post a Comment