Kesimpulan atas penerapan Guaranteed Income ("GI")
Tujuan awal GI sebagai penyedia economic security dan social justice mengalami banyak perdebatan dan problem atas implementasinya. Bahaya atas diskusi ini adalah terlalu fokus kepada private aspect sehingga kita melupakan penyediaan public goods.
Mulvale berpendapat jika pemerintah saja mau menyelamatkan perusahaan besar seperti general motor, kenapa pemerintah tidak bisa menyelamatkan masyarkaat dari kemiskinan. Mulvale menganggap ini kesempatan yang tepat, karena bersamaan dengan saat neo-liberalis turun, public conciousness naik, dan pemerintah mau membuat kebijakan transfer wealth akan mencipatakan GI yang environmentally sustain.
Semetara, Young berpendapat welfare reform lebih baik dilakukan secara kolektif dengan labor policy dan public goods. Tapi menurut Young penerapan itu akan sulit. Mulvale pun setuju atas hal ini, Guaranteed Income security, harus dikombinasikan dengan berbagai different policy legal reforms dan program pemerintah. GI tidak bisa berjalan sendiri mengentaskan kemiskinan.
Jadi Young and Mulvale setuju bahwa lebih baik meggunakan mixed welfare model of income security daripada GI di aplikasikan sediri.
Kita harus melihat poverty dari sudut pandang yang luas, dan tidak hanya sekedar dari income saja.
UN sendiri mendefinisikan poverty sebagai limited opportunities for well-being, yang meliputi makan, pakaian, rumah, dan bersosialiasi di sipil, sosil dan politik dalam sebuah komunitas, selain itu kurangya kesempatan bekerja dan rumah.
Quebec anti-poverty legislation mendefinisikan poverty sebagai kurangnya resources, pilihan, dan kekuatan untuk menjaga self-sufficiency secara terintegrasi sebagai bagian dari masyarakat.
Kedua : Labor Market Reform, reformasi di pasar tenaga kerja menjadi penting. Terutama untuk melindungi tenaga kerja wanita. Isu ini mencakup beban kerja dan keadilan di tempat kerja. Reformasi ini mencakup isu minimum wage, better paid care giving ketika keluarga pekerja ada yang sakit, flexible work hour, dan kecukupan maternity dan parental leave support.
Ketiga : Employment Policy + Early Childhood Education, A Combination. Reformasi dalam bentuk apapun harus dapat mencakup universal, affordable, dan high qualtiy early education untuk anak-anak sebagai bagian dari public service. Bersama good employment policy+Early education child policy diyakini bisa membuat masyarakat miskin keluar dari garis kemiskinan.
Keempat : No Single Program can Provide. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sangat sulit untuk menyediakan keseluruhan public service dan Income yang akan mensupport seluruh keinginan masyarakat. Program GI sendirian tidak akan bisa memenuhi full scope of collectice and public responsibily and welfare untuk seluruh populasi. Makanya kebijakan GI sendiri jangan terlalu terfokus pada penyediaan income semata (singluar focus).
Tapi pada akhirnya, debat atas GI tetap menjadi hal yang berharga sebagai bagian dari debat atas income security. Sangat menggungah intelektualitas untuk membahas terkait seberapa besar adequate degree of unconditional economic independence and empowerment. Tetapi debat atas GI sekali lagi menjadi primadona karena GI salah satu faktor penting atas debat terkait economic security untuk seluruh masyarkat
(Referensi : Margot Young - James P. Mulvale : Possibility and Prospect The Debate Over a Guaranteed Income)
Ilustrasi Kesimpulan atas Guaranteed Income image credit pixabay.com (www.taxedu.web.id) |
Young and Mulvale : Perbedaan Pendapat
Perbedaan pendapat wajar, Bahkan antara Young dan Mulvale sendiri, Mulvale sebagai pendukung GI tetap teguh memformulasikan bagaimana me-modify income security di Canada agar menjawab tujuan GI. Dia berpendapat hancurnya neo-liberalism baru-baru ini mengakibatkan besarnya jumlah yang dikeluarkan pemerintah kepada perusahaan besar sebagai bantuan.Mulvale berpendapat jika pemerintah saja mau menyelamatkan perusahaan besar seperti general motor, kenapa pemerintah tidak bisa menyelamatkan masyarkaat dari kemiskinan. Mulvale menganggap ini kesempatan yang tepat, karena bersamaan dengan saat neo-liberalis turun, public conciousness naik, dan pemerintah mau membuat kebijakan transfer wealth akan mencipatakan GI yang environmentally sustain.
Semetara, Young berpendapat welfare reform lebih baik dilakukan secara kolektif dengan labor policy dan public goods. Tapi menurut Young penerapan itu akan sulit. Mulvale pun setuju atas hal ini, Guaranteed Income security, harus dikombinasikan dengan berbagai different policy legal reforms dan program pemerintah. GI tidak bisa berjalan sendiri mengentaskan kemiskinan.
Jadi Young and Mulvale setuju bahwa lebih baik meggunakan mixed welfare model of income security daripada GI di aplikasikan sediri.
Poverty: A Perspective for GI
Reformasi yang dilakukan harus berlandaskan pemahaman atas poverty (" secara simple, Poverty is simple lack of financial resources"). Tapi secara broadview, poverty juga ditandai dengan social exclusion, inadequate access to public goods, inadequate access of community network and resources and politcal capital.Kita harus melihat poverty dari sudut pandang yang luas, dan tidak hanya sekedar dari income saja.
UN sendiri mendefinisikan poverty sebagai limited opportunities for well-being, yang meliputi makan, pakaian, rumah, dan bersosialiasi di sipil, sosil dan politik dalam sebuah komunitas, selain itu kurangya kesempatan bekerja dan rumah.
Quebec anti-poverty legislation mendefinisikan poverty sebagai kurangnya resources, pilihan, dan kekuatan untuk menjaga self-sufficiency secara terintegrasi sebagai bagian dari masyarakat.
Reformasi Menyeluruh
Dengan pemahaman diatas, Young and Mulvale berpendapat bahwa reform harus dilakukan secara menyeluruh pada seluruh program welfare. Baik dilakukan dengan melibatkan income security atau tidak.Important Consideration of Reform
Pertama : Collective Provision of Essential Public Goods, Peningkatan Collective Provision atas penyediaan essential public goods dimana setiap orang bisa mengaksesnya. Public Goods seperti pendidikan, health care, children health harus diutamakan. Dan penyediaan public goods ini hanya akan efektif bila dilakukan oleh pemerintah, bukan memenuhi keinginan dan preferensi private taste.Tanpa adanya well-developed welfare state, masyarakat akan tetap merasa kekurangan, meski dengan ada atau tidak adanya GI.
Kedua : Labor Market Reform, reformasi di pasar tenaga kerja menjadi penting. Terutama untuk melindungi tenaga kerja wanita. Isu ini mencakup beban kerja dan keadilan di tempat kerja. Reformasi ini mencakup isu minimum wage, better paid care giving ketika keluarga pekerja ada yang sakit, flexible work hour, dan kecukupan maternity dan parental leave support.
Ketiga : Employment Policy + Early Childhood Education, A Combination. Reformasi dalam bentuk apapun harus dapat mencakup universal, affordable, dan high qualtiy early education untuk anak-anak sebagai bagian dari public service. Bersama good employment policy+Early education child policy diyakini bisa membuat masyarakat miskin keluar dari garis kemiskinan.
Keempat : No Single Program can Provide. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sangat sulit untuk menyediakan keseluruhan public service dan Income yang akan mensupport seluruh keinginan masyarakat. Program GI sendirian tidak akan bisa memenuhi full scope of collectice and public responsibily and welfare untuk seluruh populasi. Makanya kebijakan GI sendiri jangan terlalu terfokus pada penyediaan income semata (singluar focus).
Tapi pada akhirnya, debat atas GI tetap menjadi hal yang berharga sebagai bagian dari debat atas income security. Sangat menggungah intelektualitas untuk membahas terkait seberapa besar adequate degree of unconditional economic independence and empowerment. Tetapi debat atas GI sekali lagi menjadi primadona karena GI salah satu faktor penting atas debat terkait economic security untuk seluruh masyarkat
(Referensi : Margot Young - James P. Mulvale : Possibility and Prospect The Debate Over a Guaranteed Income)
No comments:
Post a Comment