Young and Mulvale (2009) memberikan pandangan atas guaranteed income sebagai salah satu bentuk dari reform tersebut. Young lebih skeptik sedangkan Mulvale antusias atas ide ini. Tetapi mereka setuju isu universality, unconditionality, dan adequate economic security harus dikedepankan.
Guaranteed Income di Canada
Dilihat dari sejarah perpolitikan Canada, Pembahasan atas Guaranteed Income telah berlangsung lama. Namun terakhir, isu ini naik lagi karena meningkatnya poverty rates. Gagasan ini memang kontroversial, makanya banyak aktivis, akademis, dan politician yang tidak setuju atas penerapannya.Makna “Guaranted Income” sendiri merupakan bagian spesifik atas social reform yang lebih luas. Ide atas guaranteed income digunakan sebagai signal reformasi sebagai bagian dari skema income benefit, skema ini mejadi tugas pemerinha untuk menyediakan minimum level of basic income secara berkelanjutan untuk every adults, irrespective of personal circumtances, dan no condition attached.
Supporting UBI
Beberapa pendapat yang mendukung UBI antara lain:
- A fix to poverty,
- Liberty and Individual Opportunity,
- Social and Democratic citizenship,
- Gender Quality,
- Shared Social Ownership,
- A Flexible Labor Market, dan
- Lingkungan Sustainable.
UBI MODEL
1. Minimalis-Libertarian Model (ML)
Bersifat universal, dan unconditionality (tanpa syarat) namun benefitnya low, dengan ketentuan tambahan minimal support of other social goods.
2. Mixed Welfare Model (MW)
Guaranteed income merepresentasikan social assistance dengan partial condition benefit (bersyarat), dan tambahan benefit atas social programs.
3.Strong Basic Income Model (SB)
Bersifat strong universality dan strong unconditionality ditambah dengan generous benefit level dan berintegrasi dengan social program lainnya.
Model ML dan SB diatas meruapakan stand-alone program yang independen dengan social program lainnya. Model ML bertujuan mengentaskan kelaparan di masyarakat miskin. Sedangkan model SB bertujuan meredistribusi wealth dan membangun social solidarity. ML dan SB adalah model sederhana namun biaya nya berbeda. ML bersifat minimal benefit level, sedangkan SB bersifat generous benefit level.
Sedangkan model MW bertujuan mengaransi minimum level of income dengan membenahi aturan yang ada seperti perbaikan atas traditional income support dengan menambahkan ketentuan guaranteed income.
Balancing The Income and Consumtion Illustration image : pixabay.com |
Againts UBI
Beberapa yang tidak setuju adanya UBI berpendapat antara lain:
1. Work Disincentive Effect:
Adanya UBI (apalagi yang bersifat generous and unconditional) akan membuat orang malas bekerja dan malas berpartisipasi di lapangan kerja.
2. Reciprocity (Timbal Balik):
Unconditional Benefit dalam UBI akan mengurangi public resource secara signifikan, dan kenapa harus diberikan kepada orang yang belum tentu memiliki kontribusi kepada society.
3. Cost
UBI perlu dana yang sangat mahal, dan secara politis mungkin tidak acceptable atau possible.
4. Non-Reinforce
UBI tidak menjawab permaslahan bagaimana menghapuskan diskriminasi gender, hak sipil, dan political subordination dalam penentuan wage.
5. Regresive and Unjust
UBI bersifat regressive and unjust dari sudut pandang economic dan sosial.
Practicality Problem
Selain itu, Practicality juga menjadi pertimbangan dalam penerpaan UBI, adapun beberapa problem yang mungkin timbul terkait practicality antara lain:
(Referensi : Margot Young - James P. Mulvale : Possibility and Prospect The Debate Over a Guaranteed Income)
UBI bersifat regressive and unjust dari sudut pandang economic dan sosial.
Practicality Problem
Selain itu, Practicality juga menjadi pertimbangan dalam penerpaan UBI, adapun beberapa problem yang mungkin timbul terkait practicality antara lain:
- Unaccepatable Political Compromise : UBI dijadikan alat dagang politik;
- Inadequate Benefit Level : Benefit yang disediakan UBI bisa jadi dibawah standar normal;
- Partial Implementation : Aplikasinya mungkin tidak menyeluruh;
- Selective application : hanya berpihak kepada masyarakat miskin.
Alternatif Lain, dari Sudut pandang Poverty
Poverty adalah kurangnya financial resource dari jumlah yang dibutuhkan, kurangnya financial resource ini mengakibatkan social exclusion, inadequate access to public goods, networks, and inadequate political capital untuk itu jika tujuannya mereduksi poverty, ada banyak pilihan alternatif welfare reform, antara lain:
- Meningkatkan Collective (pemakaian bersama) provision atas essential public goods;
- Reformasi atas Pasar Tenaga Kerja;
- Publicly affordable and qualified childcare
No single program alone will be adequate, penerapan UBI juga belunm dapat menjawab problem welfare of society, yaitu scope of collectiveness and public responsibility.
(Referensi : Margot Young - James P. Mulvale : Possibility and Prospect The Debate Over a Guaranteed Income)
No comments:
Post a Comment